Health

SIDS menjadi penyebab utama bayi meninggal. Ketahui faktor risiko dan cara mencegahnya.
Posted on Sep 22, 2020   |   Branding
Mengenal Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS)

Suddent infant death Syindrome adalah kematian yang tidak bisa dijelaskan. Umumnya terjadi pada saat bayi sedang tidur. Padahal, sebelumnya bayi terlihat sehat. SIDS bukanlah penyakit, namun sebuah diagnosis yang diberikan ketika anak usia di bawah satu tahun meninggal tiba-tiba, dan penyebab pasti kematian tidak ditemukan setelah dilakukan otopsi menyeluruh  dan peninjauan terhadap riwayat kesehatan anak. Karena SIDS terjadi tanpa adanya peringatan, keluarga umumnya akan sangat terpukul.  Sekitar 1.500 bayi di Amerika Serikat meninggal karena SIDS setiap tahunnya. SIDS paling sering menyerang bayi usia 1 - 4 bulan. 90 persen kasusu SIDS menimpa bayi di bawah usia 6 bulan.

 

Apa Penyebabnya?

Meski belum diketahui penyebab pasti, SIDS diyakini berhubungan dengan kelainan di bagian otak bayi yang mengontrol pernapasan dan aurosal. Ada juga beberapa faktor risiko penyebab SIDS. Para ahli percaya bahwa kombinasi faktor-faktor lingkungan tidur dan fisik membuat bayi lebih rentan terhadap SIDS.

 

Faktor Fisik

·         Kelainan otak. Beberapa bayi dilahirkan dengan masalah yang membuat mereka berisiko meninggal karena SIDS. Pada bayi-bayi tersebut, bagian otak yang mengendalikan pernafasan dan sistem terjaga (arousal) belum matang atau belum sempurna untuk bisa bekerja dengan baik.

·         Bayi prematur atau BBLR (Berat badan lahir rendah). Bayi yang lahir prematur dan memiliki berat badan yang rendah meningkatkan peluang bayi terkena SIDS. Kemungkinan otak bayi belum matang (sempurna) sepenuhnya, sehingga memiliki kendali yang kurang terhadap fungsi sistem otomatis seperti pernapasan dan detak jantung.

·         Infeksi pernapasan.

 

Faktor Lingkungan Tidur

Benda-benda pada boks bayi atau posisi tidur bayi dikombinasikan dengan masalah fisik bayi meningkatkan risiko SIDS. Contohnya:

·         Bayi yang tidur tengkurap atau miring biasanya lebih sulit bernapas ketimbang bayi yang ditidurkan telentang.

·         Tidur di permukaan (kasur) yang lembut. Kasur yang terlalu lembut bisa menghalangi jalan napas bayi saat ia tidur tengkurap. Menempatkan selimut di kepala bayi juga meningkatkan risiko.


·         Tidur bersama orangtua. Menidurkan bayi di tempat tidur orang dewasa bisa berbahaya bagi Si Kecil. Tempat tidur dewasa tidak dirancang khusus untuk keamanan bayi. Boleh jadi ada sebagian permukaan kasur yang lembut sehingga bayi berisiko sesak napas, terjepit orangtua, mengalami mati lemas dan sebagainya. Boleh tidur satu ruangan dengan orangtua, tapi tidak satu tempat tidur.

 

Faktor Risiko

Meski SIDS bisa menyerang bayi manapun, peneliti telah mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi terkena SIDS, antara lain:

·         Jenis kelamin. Bayi laki-laki lebih rentan meninggal karena SIDS.


·         Perawatan prenatal yang buruk.

·         Ibu merokok selama hamil atau setelah melahirkan.

·         Ibu menggunakan obat-obatan terlarang dan alkogol

·         Usia ibu kurang dari 20 tahun saat melahirkan.

·         Kelahiran kembar.

 

Mencegah SIDS

Tidak ada cara ampuh untuk mencegah SIDS, namun Anda bisa mengurangi risiko dan membantu Si Kecil tidur lebih aman dengan cara berikut:

 

·         Tidurkan bayi dengan posisi telentang. Ini adalah salah satu hal yang sangat penting yang bisa Anda lakukan untuk melindungi Si Kecil. Jangan menidurkan bayi dalam posisi menyamping, karena bayi akan dengan mudah tertelungkup. Pastikan kerabat dan pengasuh bayi menempatkan Si Kecil tidur dalam posisi telentang.

·         Usahakan boks bayi tidak dipenuhi benda-benda seperti bantal, mainan boneka dan sebagainya. Pilih kasur atau matras yang kokoh dan keras. Sebaiknya tidak menaruh banyak bantal, mainan berbulu atau boneka binatang di boks bayi. Ini akan mengganggu pernapasan bayi jika wajahnya menekan benda-benda tersebut terlalu lama.

·         Jaga kehangatan bayi dengan menggunakan pakaian tidur yang nyaman dan hangat, sehingga Anda tidak lagi membutuhkan selimut tambahan. Jika menggunakan selimut, pilih yang berbahan ringan. Jangan menutupi kepala bayi dengan selimut, cukup sampai bahunya saja.

·         Susui bayi Anda jika memungkinkan. Pemberian ASI  setidaknya selama 6 bulan menurunkan risiko bayi mengalami SIDS.


·         Bebas asap rokok. Buatlah zona bebas asap rokok di sekitar bayi Anda. Bayi yang terpapar asap rokok lebih sering menderita pilek dan penyakit lainnya, juga meningkatkan risiko terkena SIDS.

·         Pastikan bayi Anda mendapatkan semua vaksinasi dianjurkan. Pemberian vaksin  pada jadwal yang disarankan bisa mengurangi risiko SIDS. (red)