Maternity

Ibu hamil sebaiknya jangan terlalu gemuk atau sebaliknya, terlalu kurus. Mengapa?
Posted on Aug 08, 2016   |   Branding
Ibu hamil Kurus, Apa Saja Risikonya?

Ibu hamil sebaiknya jangan terlalu gemuk atau sebaliknya, terlalu kurus. Mengapa? Pasalnya ibu hamil terlalu kurus memiliki risiko yang membahayakan jiwa saat menghadapi persalinan. 

Telah lama diketahui bahwa tubuh kurus terkait dengan masalah kesuburan pada pasangan yang ingin mendapatkan keturunan secara alami. Hal itu terjadi karena perempuan bertubuh sangat kurus cenderung mengalami haid tidak teratur dan memiliki tingkat hormon estrogen rendah. Namun di sisi lain, obesitas juga dapat mempengaruhi kemungkinan pembuahan. 

Berat badan berlebih terkait dengan menstruasi yang tidak teratur dan kondisi seperti ovarium polikistik. Sementara banyak penelitian difokuskan pada dampak negatif dari obesitas, sebuah penelitian baru menunjukkan kekurangan berat badan sama buruknya dengan obesitas. Menurut Dr Richard Sherbahn, dari Advanced Fertility Centre of Chicago, dalam istilah evolusi, terlalu kurus bisa berarti tubuh tidak berpikir inilah saat terbaik untuk reproduksi. 

Ada juga mungkin perbedaan dalam kesiapan rahim untuk embrio, bergantung pada berat badan perempuan. Charles Kingsland, seorang ginekolog di Rumah Sakit Perempuan Liverpool dan anggota dari British Fertility Society, menyetujui hal itu. "Ada banyak hal yang orang dapat lakukan untuk membantu diri mereka sendiri sebelum mereka mencari saran medis. 

Untuk mendapatkan kehamilan sehat, sangat penting untuk menjaga berat badan, memiliki pola makan yang baik sarat dengan buah dan sayuran, vitamin serta mineral, mengurangi alkohol, berhenti merokok, dan berusaha untuk terus aktif." ujar Kingsland. Dr Richard Sherbah telah memperesentasikan hasil penelitian ini jurnal American Society for Reproductive Medicine (ASRM).

Sumber: www.dokterdigital.com