Baby & Kids

Tidur merupakan aktivitas yang berdampak besar pada kesehatan. Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk membantu pertumbuhan, menguatkan sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan kecerdasan anak.
Posted on Oct 16, 2023   |   Branding
Gangguan Tidur Buat Anak Jadi Agresif dan Hiperaktif

Tidur merupakan aktivitas yang berdampak besar pada kesehatan. Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk membantu pertumbuhan, menguatkan sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan kecerdasan anak. 

Penelitian juga menunjukkan anak-anak yang cukup tidur terhindar dari risiko obesitas. Bila anak mudah terlelap di malam hari, terbangun dengan mudah di pagi hari dan tidak merasa lelah selama beraktivitas di siang hari, itu artinya mereka cukup tidur.  Umumnya anak-anak membutuhkan tidur 9-12 jam setiap malamnya.

Kurangnya waktu tidur atau kualitas tidur yang buruk pada anak bisa menyebabkan sejumlah masalah, seperti kecelakaan atau cedera, masalah perilaku anak (agresif, hiperaktif atau over emotional), susah mengingat, konsensentrasi dan belajar, mengganggu kinerja di sekolah dan lambatnya reaksi pada anak. 

Kenali Gangguan Tidur

Bicarakan pada dokter anak jika Anda melihat tanda-tanda ia mengalami gangguan tidur seperti berikut: 

1. Mendengkur

Anak yang mendengkur berpotensi mengidap sleep apnea atau henti napas saat tidur. Menurut Dr. Carole Markus, professor ilmu kesehatan dari Rumah Sakit Anak Philadelphia, sleep apnea mengakibatkan gangguan perilaku dan mempengaruhi kemampuan belajar dan konsentrasi.

2. Night terror

Kondisi terbangun dari sepertiga awal tidur malam dimana anak tidur dalam keadaan non-REM (tidur tenang). Night terror berlangsung selama 1 hingga 10 menit dan menampakkan gejala kecemasan berlebihan, atau teriakan panik. Anak usia 4 hingga 12 tahun kerap mengalaminya.

3. Tidur berjalan

Tidur sambil berjalan atau somnambulisme sering dialami anak usia 8 sampai 12 tahun. Faktor penyebab antara lain kelelahan, stress anak, gelisah dan demam.

4. Ngompol

Jenis gangguan tidur yang paling umum pada anak usia 6 hingga 12 tahun. Terjadi hanya selama tidur non-REM. Sebabnya karena produksi urin yang melebihi kapasitas kandung kemih.

5. Sleep onset anxiety

Kesulitan tidur karena rasa cemas berlebihan. Disebabkan oleh stress atau trauma. Kerap diderita oleh anak usia sekolah dasar. (red)