Saat memasuki bulan puasa biasanya keluhan gigi sensitif malah sering muncul dan ini sangat mengganggu aktifitas beribadah kita. Dapat diketahui gigi sensitif memang cenderung lebih sering terjadi saat berpuasa, dimana rongga mulut berada dalam keadaan lebih kering karena aktivitas mengunyah yang jauh lebih berkurang.
Akibatnya air liur yang dikeluarkan pun menjadi lebih sedikit dan tidak dapat dengan efektif melindungi gigi yang sensitif. Akhirnya kenikmatan berbuka dengan tajil dingin dan manis sebagai pelepas lapar dan dahaga menjadi suatu momok karena rasa ngilu yang semakin terasa.
Pada dasarnya, gigi sensitif adalah kondisi berubahnya struktur gigi yang menyebabkan bagian gigi bernama ‘dentin’ terbuka umumnya disebabkan oleh cara sikat gigi yang salah. Indikasinya adalah rasa ngilu yang tajam dan pendek ketika terkena rangsangan makan atau minum panas, dingin, manis atau asam. Kendala lain yang seringkali mengganggu kenyamanan berpuasa dan bersilaturahmi di bulan Ramadan adalah bau mulut. Secara normal, mulut yang kering memang dapat menyebabkan bau tidak segar karena bakteri anaerob (bakteri yang bisa hidup di lingkungan tanpa oksigen) penyebab bau mulut berkembang biak dengan cepat. Akhirnya, otomatis bau mulut menjadi sesuatu yang sulit dihindari. (red)