Balita memang kerap mengalami tantrum atau emosi, saat mereka tidak mampu mengungkapkan rasa frustasi karena tidak terpenuhi keinginannya.
Melihat hal ini, Kita bisa mengajarkan Si Kecil untuk berperilaku baik dengan memberikan cinta, perhatian, pujian dan dorongan. Cara berikut ini mungkin bisa Kita pertimbangkan:
Tunjukkan Cinta
Pastikan kita lebih menunjukkan kasih sayang melebihi hukuman atau konsekuensi yang Anda terapkan pada anak. Pelukan, ciuman dan kehangatan Anda akan meyakinkan Si Kecil bahwa ia dicintai oleh orangtuanya. Pujian dan perhatian juga akan memotivasi anak untuk mengikuti aturan.
Terima Apa Adanya
Seiring pertumbuhan anak, ia akan menampilkan ciri kepribadian tertentu. Beberapa karena dipelajari dari lingkungan, selebihnya karena genetik. Hormati kepribadian anak dan tidak mengharapkannya jadi seperti kita. Hindari melabeli emosi anak dengan kata-kata negatif. Dukung ia untuk merasa percaya diri.
Membatasi Aturan
Daripada membebani anak dengan segudang aturan, lebih baik memprioritaskan yang terpenting, misalnya aturan untuk keselamatan. Untuk aturan yang lainnya bisa ditambahkan sedikit demi sedikit.
Mencegah Tantrum
Secara umum, Tantrum dapat terjadi pada setiap balita, namun kita bisa mengurangi frekuensi, durasi atau intensitas emosinya dengan berbagai cara seperti; Menjelaskan pada anak bagaimana cara mengikuti aturan. Daripada mengatakan, “Jangan berebut” lebih baik Kita memberikan saran pada anak agar acara bermain jadi lebih santai, seperti “Mengapa tidak bergiliran saja menendang bolanya?” Selain itu,jangan bereaksi berlebihan saat anak mengatakan ‘tidak’ pada Kita. Sebaliknya, dengan tenang ulangi permintaan Kita pada anak. Jika anak masih tantrum, Kita harus tetap tenang dan sebisa mungkin alihkan perhatiannya. Abaikan tangisan atau teriakannya. Berikan anak waktu untuk menenangkan diri.
Hukuman atau Konsekuensi
Meski Orangtua sudah melakukan upaya terbaik, namun ada kalanya anak tetap akan melanggar aturan, jadi dalam hal ini kita harus menerapkan hukuman atau menjelaskan konsekuensi yang akan terjadi pada anak. Apapun hukuman yang Orangtua pilih, Orangtua harus konsisten menjalankannya. Jangan pernah memberikan hukuman emosinal dan fisik yang membahayakan anak, seperti berteriak, menampar, memukul dan sebagainya.
Memberi Contoh yang Baik
Anak-anak belajar berperilaku dengan mencontoh orangtuanya. Cara terbaik untuk menunjukkan anak Anda bagaimana berperilaku adalah menetapkan contoh positif baginya untuk diikuti. (red)