Citybuzz

Memasuki liburan menjelang akhir tahun ini, Klinik Bamed menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan keluarga
Posted on Dec 16, 2022   |   Branding
Tetap Menjaga Kesehatan Keluarga Selama Liburan dan Pasca Liburan

Memasuki liburan menjelang akhir tahun ini, Klinik Bamed menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan keluarga, waspada terhadap berbagai penularan penyakit, termasuk Covid 19 dan penyakit lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, yaitu kesehatan kulit terutama bagi yang berpergian ke negara dengan iklim yang berbeda, kesehatan anak serta kesehatan ibu hamil.

Mengenai hal ini, dr. Adhimukti T. Sampurna, Sp.D.V.E, Subsp.O.B.K, FINSDV, FAADV, Chief Medical Ancillary Services Officer Bamed mengatakan, “Untuk menjaga kesehatan keluarga agar liburannya tetap berjalan lancar dan paska liburan dapat langsung beraktivitas kembali, masyarakat dihimbau untuk tetap menjaga asupan nutrisi, persiapan obat-obatan yang perlu dibawa sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing, persiapan produk sanitasi; masker, hand sanitizer dan tissue basah. Pastikan anggota keluarga telah melakukan vaksin booster, dan bagi anak-anak, pastikan imunisasi telah dilakukan sesuai jadwal. Hal penting lainnya adalah konsultasikan kesehatan keluarga ke dokter yang menangani terutama untuk anak dan ibu hamil”

Pada kesempatan yang sama, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.O.G, Subsp.F.E.R, M.Scdr., Chief Executive Officer Bamed mengatakan, “Untuk mempermudah akses dan membantu mempersiapkan kondisi kesehatan sebelum dan sesudah berlibur, Bamed tetap memberi layanan dengan jam operasional seperti biasa dengan fasilitas dan layanan persiapan liburan seperti, layanan imunisasi anak tetap tersedia di Bamed Meruya, Bamed Bintaro, dan Bamed Bekasi. Untuk meningkatkan kenyamanan orangtua dan anak ketika melakukan imunisasi, Bamed Bekasi telah menyediakan Imunisasi Drive Thru. Selain itu, Bamed Konsultasi Online Medis atau Bamed KOM terus tersedia, dan dapat diakses oleh pasien-pasien Bamed yang membutuhkan konsultasi ketika berada di luar kota maupun luar negeri. Untuk menjaga agar perjalanan liburan dan setelah liburan tetap nyaman dan aman, Bamed Swab akan siap melayani untuk pemeriksaan Antigen dan PCR, di Bamed Meruya untuk layanan walk in dan homecare, serta Bamed Bekasi untuk layanan homecare.”

Berbicara tentang persiapan Bamed menyambut tahun 2023, dr. Ratu Abigail Audity, B.Med.Sc, M.Si, Chief Marketing Officer Bamed menjelaskan, “Di awal tahun 2023 Bamed Pondok Indah akan memiliki wajah baru di lokasi yang tidak jauh dari lokasi saat ini. Bamed Pondok Indah juga telah menambahkan treatment baru yaitu Ulthera atau Ultherapy yang selalu menjadi treatment primadona bagi yang ingin memiliki kulit yang tampak kencang dan garis halus tersamarkan, serta program dan tampilan baru Bamed lainnya yang akan hadir di tahun depan.”

Pada kesempatan yang sama, dr. Matahari Arsy, SpKK, Dokter Spesialis Dermatologi – Venereologi Bamed mengatakan, “Memiliki kulit yang sehat merupakan hal yang diinginkan oleh semua orang. Beberapa hal yang mempengaruhi jenis dan kondisi kulit adalah genetik, iklim, aktivitas, penyakit kulit, makanan, produk perawatan kulit, dan kosmetik. Meskipun genetik berperan paling penting, perubahan iklim juga berpengaruh cukup besar pada kondisi kulit.”

“Iklim yang sangat dingin, akan membuat kulit menjadi mudah kering, hingga skin barrier kulit dapat rusak. Skin barrier yang rusak menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan mudah iritasi. Tampilan kulit juga menjadi kusam hingga kulit tampak bersisik, pecah-pecah dan mengelupas. Berbeda dengan kondisi iklim yang sangat panas dan kering, kelenjar keringat dan minyak akan menjadi lebih aktif, sehingga berpotensi membuat kulit sensitif berjerawat kambuh, atau menyebabkan iritasi kelenjar keringat, bahkan infeksi di area yang mudah berkeringat.”

Ia menjelaskan, “Satu hal yang sudah pasti saat berlibur adalah aktivitas yang banyak di luar ruangan. Pajanan sinar UV tentu akan membuat kulit yang memiliki flek dapat kambuh, serta memicu penuaan kulit dari luar yang lebih cepat. Untuk tetap menjaga kulit tetap sehat sebelum dan sesudah liburan, tentu diperlukan usaha dan persiapan yang baik. Sebelum liburan, pastikan untuk mengetahui jenis kulit serta regimen skincare yang tepat untuk tiap jenis kulit. Bila perlu, konsultasi terlebih dahulu ke dokter Spesialis Kulit dan Kelamin atau Spesialis Dermatovenereologi dan Estetik untuk tahu lebih detail skincare dan treatment yang tepat untuk tiap jenis kulit dan permasalahannya.”

Di Bamed, pasien dengan kulit yang kering, tentu akan lebih sering diminta untuk menggunakan moisturizer, dibarengi dengan treatment yang melembabkan misalnya hydrating peel, oxygeneo, atau intraceutical. Pasien dengan masalah jerawat akan diberi obat baik oles ataupun minum, dibarengi treatment seperti injeksi intra lesi, ekstraksi komedo, laser, peeling, hingga penyuntikan microbotox. Pasien dengan masalah flek biasanya memerlukan obat oles, minum, dan treatment tambahan lain seperti laser, peeling, dan penyuntikan obat ke dalam kulit. Sedangkan pasien yang ingin tampak lebih segar dan muda selama liburan dapat mencoba treatment injectables (menggunakan jarum) seperti botox, filler, mesolipo, atau benang atau treatment lain tanpa jarum seperti RF, HIFU, exilis elite, dan yang terbaru dari Bamed, yaitu Ulthera. Tentunya selama liburan skincare harus tetap digunakan sesuai anjuran dokter. Bila hal tersebut dilakukan dengan baik, kondisi kulit selama liburan diharapkan akan tetap sehat dan tidak bermasalah. Setelah pulang liburan, tentunya kulit akan mengalami penyesuaian Kembali dengan kondisi iklim tanah air. Bila tidak terjadi masalah, skincare dapat dilanjutkan sesuai intruksi dokter. Namun bila muncul permasalahan kulit akibat perubahan iklim, tentu yang terbaik adalah Kembali berkonsultasi dengan ahlinya yaitu dokter Spesialis Kulit dan Kelamin atau Spesialis Dermatovenereologi dan Estetik,” ia menekankan.

Dr. Rista Harwita Putri, Sp.A., Dokter Spesialis Anak Bamed dalam pemaparannya mengatakan, ”Agar anak dapat menikmati liburan dengan optimal, penting untuk menjaga kesehatan sebelum dan selama liburan. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu tubuh anak harus dalam keadaan sehat saat berangkat liburan. Caranya yaitu dengan mengonsumsi asupan nutrisi bergizi seimbang dan cukup istirahat sebelum bepergian. Sehingga anak dapat berangkat berlibur dalam kondisi prima. Penuhi vaksinasi anak sesuai dengan jadwal sebelum berlibur. Anak lebih dari 6 tahun juga sudah harus mendapatkan vaksinasi COVID. Menyiapkan pakaian sesuai dengan lokasi dan daerah tempat berlibur. Perilaku hidup bersih dan sehat dengan menerapkan protokol kesehatan yang benar jika membawa anak ke tempat rekreasi yang ramai pengunjung. Bila anak masih belum bisa memakai masker dengan patuh/masih bayi, sebaiknya bawa anak berlibur bukan di tempat keramaian. Istirahat yang cukup selama liburan, orang tua perlu membatasi jam bermain dan mengatur waktu istirahat anak selama liburan. Waktu bermain dan istirahat yang seimbang membuat kekebalan tubuh anak tetap optimal. Mengonsumsi makanan bergizi selama liburan, anak memerlukan zat gizi seimbang yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral dalam jumlah yang sesuai untuk menjaga daya tahan tubuhnya tetap baik. Sebagai tambahan, selalu menyiapkan termometer, obat demam, serta obat-obatan lain yang biasa dikonsumsi anak bila mereka rutin mengonsumsi obat tertentu.

“Gejala penyakit yang perlu diwaspadai seperti munculnya gejala seperti demam, batuk, pilek, diare setelah liburan merupakan gejala yang sering terjadi selama liburan. Bila telah timbul gejala seperti demam, batuk, pilek, diare, muntah saat liburan maka orang tua dapat memberikan pertolongan pertama. Bila anak demam segera ukur suhu badan anak, berikan obat penurun panas sesuai dengan usia dan berat badan anak, kompres hangat badan anak, pakai pakaian tipis dan nyaman serta pastikan anak mau minum air putih yang banyak. Bila anak batuk dan pilek, pastikan tidak ada kondisi gawat seperti nafas sesak, bibir pucat, serta tarikan dinding dada. Anak yang sedang batuk pilek tidak boleh beraktivitas di tempat yang ramai dan butuh istirahat yang cukup. Bila anak diare ataupun muntah, pastikan kebutuhan cairan anak tetap tercukupi. Dapat dilihat dari anak yang masih dapat makan dan minum meskipun dengan porsi lebih kecil. Tanda anak mulai kekurangan cairan yaitu mata yang cekung serta buang air kecil menjadi lebih pekat dan sedikit,“ jelasnya.

“Orang tua juga harus mengetahui beberapa tanda bahaya penyakit pada anak seperti demam tinggi terus menerus walaupun sudah diberikan terapi awal, ada kejang, anak susah dibangunkan, gelisah, sulit bernapas, pada bayi ubun-ubunnya menonjol/cekung, muntah/diare terus menerus, serta BAK berkurang. Apabila didapatkan gejala seperti ini selama anak liburan, maka anak harus segera diperiksakan ke dokter dengan menceritakan apa saja yang anak konsumsi dan pergi kemana saja. Karena hal tersebut dapat membantu dokter mencari penyebab sakit pada anak,” tambahnya.

Dibidang Kebidanan dan Kandungan, khususnya tentang liburan bumil yang aman dan nyaman, dr. Cherysa Rifiranda, Sp.O.G,Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Bamed menjelaskan, “Waktu yang baik untuk melakukan perjalanan bagi bumil adalah di tengah usia kehamilan yaitu sekitar minggu ke-14 sampai minggu ke-28 kehamilan. Selama rentang waktu tersebut energi ibu hamil telah kembali, mual di pagi hari membaik atau hilang, ibu masih dapat beraktivitas dengan mudah. Setelah 28 minggu akan lebih sulit untuk bergerak atau duduk dalam waktu yang lama. “Semua ibu hamil yang sehat dan tidak mengalami komplikasi boleh untuk melakukan perjalanan traveling. Sebaliknya, ibu hamil yang mengalami komplikasi saat kehamilan tidak dianjurkan melakukan traveling karena dikhawatirkan akan memperburuk kondisi sang bu hamil dan janin. Beberapa hal yang dapat menghalangi ibu hamil untuk melakukan perjalanan adalah memiliki faktor resiko kelainan medis, memiliki faktor resiko kelainan obstetrik, dan melakukan perjalanan ke daerah berbahaya (misal: endemik malaria)”.

dr. Cherysa menambahkan ”Hal yang harus dilakukan sebelum perjalanan adalah memeriksakan diri ke dokter kandungan. Beritahu dokter rencana perjalanan sehingga dokter akan membantu memutuskan apakah perjalanan akan aman atau tidak untuk ibu hamil dan janinnya. Dokter kandungan juga akan memastikan taksiran persalinan, kondisi kesehatan ibu dan janin saat ini, dan menginformasikan apa saja hal yang harus dilakukan sebelum memulai perjalanan. Ibu hamil mungkin perlu melakukan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan ke negara tertentu. Dokter juga akan memberi tahu apa saja tanda bahaya kehamilan yang mengharuskan ibu hamil segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, yaitu; perdarahan pervaginam, nyeri atau kram perut bagian bawah, pecah ketuban, gejala preeclampsia (sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, bengkak di wajah atau ekstremitas), muntah atau diare berat, gejala deep vein thrombosis (DVT).”

“Pemilihan jenis alat transportasi yang digunakan ibu hamil perlu menjadi perhatian, terutama ketika melakukan perjalanan jarak jauh dengan pertimbangan waktu tempuh untuk keamanan dan kenyamanan ibu hamil. Beberapa kiat liburan dan paska liburan saat sedang hamil yang harus diperhatikan yaitu melindungi kesehatan bumil saat bepergian, bumil aman dan nyaman selama perjalanan, menggunakan pakaian yang longgar dan sepatu yang nyaman, membuat perjalanan yang terencana, penuhi kecukupan kebutuhan nutrisi dan cairan, perencanaan bila terjadi kegawatdaruratan medis, memahami tanda bahaya kehamilan,” tutupnya. (red)