Maternity

Ada sebagian ibu yang mengalami keluhan sulit menahan buang air kecil sesudah melahirkan, bahkan ada beberapa yang mengaku sampai mengompol
Posted on Dec 05, 2022   |   Branding
Sulit Menahan Buang Air Kecil Setelah Melahirkan

Ada sebagian ibu yang mengalami keluhan sulit menahan buang air kecil sesudah melahirkan, bahkan ada beberapa yang mengaku sampai mengompol atau merasa air kencing merembes begitu kandung kemih terasa penuh. Dalam dunia kedokteran, kondisi ini dikenal sebagai  Inkontinensia Urine, yaitu ibu akan mengalami kehilangan kontrol pada kandung kemih. 

Inkontinensia Urine memang bukanlah suatu kondisi yang mengancam jiwa, namun kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu. Dilain sisi Inkontinensia urine bukan hanya suatu masalah kesehatan, namun juga dapat mempengaruhi emosional, psikologis, dan kehidupan sosial ibu.

Penyebab utama Inkontinensia Urine setelah melahirkan adalah tekanan pada dasar panggul saat persalinan. Dasar panggul merupakan bagian yang menyokong organ perut seperti rahim, kandung kemih, dan rektum, yang berada di dasar panggul dan terdiri atas otot dan jaringan serat. Bila dasar panggul kendur, saluran kencing tidak bisa menutup dengan baik sehingga memicu inkontinensia urine. Namun, jika dasar panggul pulih, masalah inkontinensia urine pun akan turut terpecahkan. 

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan, jika ibu mengalami keluhan sulit menahan buang air kecil: 

Senam Kegel

Tidak hanya mudah dilakukan dan bisa dilakukan di mana saja, senam Kegel juga dapat memberikan beragam manfaat khususnya untuk kembali memperkuat otot otot dasar panggul yang menopang kandung kemih. Untuk diketahui, senam ini dapat dilakukan dengan berbaring ataupun duduk. Jika berbaring, ibu dapat berbaring dengan kaki terbuka dan lutut ditekuk. Cara mudah saja, kencangkan otot di sekitar vagina dan saluran kemih seperti saat ibu menahan pipis. Tahan selama beberapa detik, lalu lepaskan. 

Merubah Gaya hidup

Inkontinensia Urine juga dapat diobati dengan mengubah pola hidup. Bila inkontinensia urine disebabkan oleh obesitas, maka cobalah untuk mulai menjaga pola makan ibu dan menurunkan berat badan. Hal lain yang dapat ibu lakukan adalah mengurangi konsumsi kafein, alkohol, dan minumlah cukup air.

Melatih Kandung Kemih.

Ada tiga cara sederhana yang dapat ibu lakukan untuk melatih kandung kemih. Cara pertama adalah dengan mencoba untuk menunda buang air kecil ketika timbul keinginan untuk buang air kecil. Tujuannya adalah untuk mengendalikan perasaan untuk buang air kecil. Cara kedua adalah dengan teknik double voiding. Teknik ini dilakukan dengan cara buang air kecil, lalu menunggu beberapa menit, lalu buang air kecil lagi. Hal terakhir yang dapat ibu lakukan untuk melatih kandung kemih adalah dengan membuat jadwal untuk pergi ke toilet dalam sehari, contohnya, setiap 1 jam atau setiap 2 jam.

Menggunakan Pembalut.

Ibu dapat menggunakan produk-produk seperti pembalut untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran. Namun, bila ibu memilih untuk menggunakan pembalut atau panty liners, gunakanlah pembalut yang didesain khusus untuk Inkontinensia Urine, karena kebanyakan pembalut wanita didesain untuk menyerap darah dan bukannya urine.

Skin Care

Bila ibu menggunakan alat atau produk untuk membantu mengatasi Inkontinensia Urine, ibu mungkin akan memerlukan skin care. Seiring berjalannya waktu, kebocoran urine dapat membuat timbulnya ruam atau membuat kulit menjadi kemerahan. Urine di kulit ibu juga dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan infeksi. Ingatlah untuk selalu membersihkan dan mengeringkan area kulit sekitar uretra. Selain itu ibu juga dapat menggunakan pelembab dalam bentuk lotion, krim, atau salep untuk membuatnya tetap lembab dan bersih. (red)