Citybuzz

Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi otak anak-anak. Kekurangan nutrisi, salah satunya zat gizi mikro esensial seperti vitamin C
Posted on Apr 05, 2022   |   Branding
Tetap Menjaga Imunitas Si Kecil selama Bulan Puasa dan Pandemi

Menjaga daya tahan tubuh anak perlu diperhatikan setiap orangtua, apalagi kita masih menghadapi "momok" Virus Covid-19 yang sampai sekarang masih belum berakhir. Daya tahan tubuh anak ini perlu dijaga dan diperkuat, terutama di usia pra-sekolah dan sekolah dasar menjadi momen terbaik untuk mengeksplorasi dan mempelajari berbagai pengetahuan baru ataupun pengalaman yang positif. Periode usia tersebut juga dioptimalkan oleh setiap orang tua, apalagi memasuki bulan Ramadhan ini, kita bisa juga mengajak anak untuk ikut berpuasa. 

Namun, perlu diwaspadai, bahwa usia anak-anak juga merupakan golongan yang lebih rentan terinfeksi, termasuk  2-3 kali lebih sering mengalami batuk dan pilek dibandingkan orang dewasa.Terlebih pada kondisi pandemi yang masih belum usai, anak-anak tak hanya berhadapan dengan ancaman paparan COVID-19, tetapi juga harus mampu beraktivitas di lingkungan yang semakin menantang. 

Imunitas tubuh anak yang kuat menjadi kebutuhan yang kian mendesak. Guna mencukupi itu, sangat penting untuk menjaga asupan vitamin C pada anak. Selain memiliki kandungan yang mencukupi, vitamin C untuk anak juga harus aman dan praktis dikonsumsi.

Untuk diketahui, Vitamin C merupakan salah satu zat gizi mikro esensial yang berpengaruh pada imunitas tubuh anak; berfungsi menyokong sistem kekebalan melalui peningkatan aktivitas fungsi sel darah putih dan produksi antibodi. Kekurangan vitamin C mengakibatkan anak-anak semakin rentan terhadap infeksi - salah satunya batuk pilek, terhambatnya pembentukan kolagen yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, penyembuhan luka yang lambat, hingga menimbulkan gejala penyakit skorbut (merasa lelah dan lemah sepanjang waktu, kehilangan nafsu makan, mudah tersinggung dan uring-uringan). Vitamin C juga merupakan salah satu antioksidan utama yang dapat mencegah dan memperbaiki kerusakan DNA.

Mengenai hal ini, Kinshuk Kunwar, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia mengatakan, "Dampak pandemi menuntut kita untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat, tak terkecuali bagi anak-anak. Misalnya, mereka harus bisa belajar secara fleksibel, baik melalui pembelajaran tatap muka, ataupun secara daring. Ditambah lagi cuaca yang tak menentu dan polusi udara yang bisa berdampak pada kesehatan mereka. Kondisi-kondisi tersebut menjadikan lingkungan anak-anak semakin menantang, lebih-lebih bagi anak-anak yang sedang  belajar berpuasa Ramadan. Memahami situasi tersebut, Bayer meluncurkan Redoxon Kids berupa suplementasi vitamin C 200mg yang aman dan praktis untuk membantu menjaga daya tahan tubuh anak. Tidak hanya selama Ramadan, tetapi juga untuk menyiapkan anak-anak menghadapi lingkungan keseharian yang kian menantang. Kami percaya, dengan daya tahan tubuh yang kuat, anak-anak Indonesia akan lebih berani bereksplorasi demi menggapai cita-cita mereka.”

Sejalan itu, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, dokter spesialis anak, menegaskan, “Tantangan terhadap daya tahan tubuh anak bisa dialami saat menjalani puasa Ramadan. Sebab, konsumsi asupan anak  terbatasi sementara intensitas aktivitas nyaris sama dengan hari-hari biasa. Tanpa diimbangi asupan bergizi yang mengandung mikronutrien mencukupi, daya tahan tubuh dapat terpengaruh sehingga anak berisiko batal puasa, bahkan bisa jatuh sakit. Guna mengantisipasi gangguan kecukupan asupan selama berpuasa, selain protein, karbohidrat kompleks dan buah, anak juga membutuhkan tambahan suplementasi, terutama vitamin C sebagai zat gizi mikro yang esensial bagi anak-anak.”

Selain itu, dr. Riana Nirmala Wijaya, Medical Lead Bayer Consumer Health mengatakan," Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi otak anak-anak. Kekurangan nutrisi, salah satunya zat gizi mikro esensial seperti vitamin C, bisa menyebabkan konsekuensi berupa kerentanan terhadap infeksi, bahkan mengurangi Intelligence Quotients atau IQ di kemudian hari.Ingat, tubuh tidak mampu memproduksi vitamin C tetapi memperolehnya lewat asupan dari luar. Karenanya, selain mengonsumsi makanan bernutrisi, ketercukupan vitamin C pada anak perlu didukung dengan suplementasi yang tepat. Dari sisi keamanan, vitamin C bersifat mudah larut dalam air dan tidak disimpan oleh tubuh. Artinya, jika konsumsinya melebihi kebutuhan tubuh, vitamin C akan dibuang melalui air seni."

Maudy Ayunda, figur publik dan brand ambassador Redoxon menyatakan, “Saya terbiasa aktif sejak kecil dari yang berhubungan dengan bidang akademis, seperti belajar dan les mata pelajaran sekolah, sampai kegiatan penunjang sisi kreatif saya, misalnya latihan akting dan menyanyi.  Beragam aktivitas tersebut tentunya tetap saya jalani saat Ramadan, sembari berlatih berpuasa. Karenanya, saya mengerti sekali betapa penting dan serunya menjelajahi berbagai hal sedari kecil demi menyiapkan masa depan dan mencapai cita-cita. Untuk menjalankan itu semua, selain tekad dalam diri dan dukungan keluarga, anak-anak juga memerlukan asupan bernutrisi dan suplementasi, khususnya vitamin C, agar fisik prima dan kekebalan tubuh terbangun, terlebih selama Ramadan. Apalagi anak-anak sekarang tengah berada di situasi yang lebih menantang.” (red)