Di masa pandemi Covid-19 melanda dunia, ternyata memberikan dampak besar untuk kehidupan keluarga-keluarga. Di sisi lain, situasi ini justru bisa merekatkan hubungan keluarga, semakin dekat, semakin akrab dan semakin paham satu dengan lainnya.
Dilain sisi, walaupun masa Work Form Home sudah usai, sesibuk apapun ayah, tidak ada alasan untuk melewati waktu berkualitas bersama keluarga. Bahkan lima menit pun sangat berharga dalam menentukan arah perkembangan orang-orang yang kita kasihi.
Kebanyakan masyarakat kita menganggap kalau ayah itu selalu pada porsi untuk mencari nafkah, sedangkan ibu menjaga dan mendidik anak-anak. Melihat keadaan ini kebanyakan ayah selalu menganggap segala urusan rumah tangga adalah tugas ibu dan tidak mau tau apapun yang sedang terjadi di rumah. Belum lagi kalau ibu juga bekerja, sehingga anak harus diurus asisten rumah tangga.
Kedekatan emosional
Tidak ada patokan berapa lama waktu yang ayah harus sediakan agar menciptakan momen berkualitas bersama keluarga. Jadi sesibuk apapun kita dipagi hari, berikan waktu lima atau sepuluh menit saja untuk si buah hati. Caranya mudah, kita bisa melakukannya saat mengucapkan selamat pagi, sarapan pagi, atau saat kita sedang mempersiapkan apa-apa saja yang akan kita bawa ke tempat kerja. Menurut para ahli keterlibatan ayah dalam mengurus anak sangat penting untuk memaksimalkan potensi kecerdasan, emosional dan psikologisnya yang dimulai sejak usia nol sampai dengan empat tahun. Pada enam bulan pertama, sentuhan ayah memiliki nilai perkembangan motorik yang lebih baik jika dibandingkan anak yang hanya mendapatkan perawatan dari ibu saja. Bahkan dari data statistik yang ada di Indonesia mengatakan orang-orang yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah akan cenderung mempunyai kelainan perilaku, kecenderungan bunuh diri dan menjadi kriminal yang kejam. Sekitar 70% penghuni lembaga pemasyarakatan dengan hukuman penjara seumur hidup adalah orang yang bertumbuh tanpa ayah atau tanpa kedekatan emosional dengan ayah.
Jangan meremehkan
Sangat disayangkan karena saat ini banyak sekali ayah yang menganggap hal ini sepele. Para ayah cenderung akan menyalahkan para ibu bila anak-anaknya nakal atau tidak berprestasi di sekolah. Padahal dalam mendidik anak itu adalah tugas kedua orangtua, karena anak cenderung memperhatikan apa yang dilakukan ayah dan ibu mereka, bukan hanya dari satu sumber saja. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang mendapat sentuhan dan didikan ayah selama proses tumbuh kembangnya ternyata memiliki kemampuan sosial dan prestasi akademis yang lebih baik. Sebaliknya kalau selama masa ini anak tidak mendapatkan sentuhan kasih sayang dan teladan dari ayah, anak cenderung menjadi liar dan tidak memiliki aturan. Perlu di catat, jadi sikap ayah dan segala tindak tanduk ayah dan perlakuannya terhadap keluarga terekam dengan baik di memori anak. Kalau ayah terlalu cuek, otomatis anak juga mempunyai dunianya sendiri, apalagi sang ayah adalah seorang yang temperamen, anak juga akan menjadi keras kepala, bahkan membangkang.
Belum terlambat
Dengan keterbatasan waktu ayah, bukan berarti tidak mempunyai waktu sedikitpun buat orang-orang yang dicintai. Banyak hal yang bisa dilakukan ayah, contohnya saja dengan kemajuan teknologi sekarang ini, gadget memungkinkan ayah untuk berkomunikasi tanpa batasan. Luangkan waktu kita lima menit untuk menelepon istri dan anak-anak dirumah. Karena intinya adalah komunikasi yang terbangun antara kita dengan keluarga dapat membuat ikatan yang erat. Selain itu kalau ayah bisa sampai dirumah lebih cepat, tidak ada salahnya ajak bermain anak atau sekedar menanyakan kegiatan mereka seharian.
Menyayangi mereka
Cara menunjukan anda menyayangi anak bukan hanya dari uang yang anda bawa ke rumah, namun melewati perkataan, sentuhan dan didikan seorang ayah. Menjadi yang sempurna memang tidak mudah dan bahkan mempunyai definisi menjadi “ayah yang baik” saja harus mempunyai proses yang panjang dan tahan uji. Ayah yang baik tentunya mengasihi, menghargai istri dan anak-anaknya. Selain itu selalu peka dan perduli akan keperluan anak dan istrinya.
Tips Berbagi Waktu Berkualitas
Perlakukan Istri dengan Baik
Menjaga keutuhan perkawinan, tidak hanya dengan kata-kata romantis saja. Namun sediakan waktu kebersamaan yang berkualitas, walaupun hanya sebentar. Hal ini dilakukan dengan mendengarkan pendapat istri, apa keluhannya dan mencarikan solusinya.
Peka Kondisi Rumah
Walau sibuk, coba perhatikan hal-hal kecil dirumah. Contohnya jangan cuek bila keran di rumah bocor, atau sepeda anak bannya kempes. Lakukan hal tersebut walau hanya sebentar.
Untuk anak
Memberi pengertian pada anak bukan hanya disaat belajar saja, namun ayah dapat meluangkan waktu bermain bersama anak, atau mengajaknya membaca dongeng.
Hukuman dan Hadiah
Cara mendidik yang agar anak paham dan bertanggungjawab adalah dengan menghukumnya bila salah dan memberinya hadiah bila anak berprestasi.
Makan Bersama
Sarapan atau makan malam bisa dijadikan momen mempererat hubungan yang harmonis dalam keluarga. Sebagai ayah boleh hanya mendengarkan keluh kesah atau mendengar hal-hal yang baik, Kalau dirasakan perlu memberi nasehat, lakukan! (red)