Dalam rangka Hari Osteoporosis Sedunia tahun ini, CDR suplemen Kalsium dan Vitamin D dari Bayer beberapa waktu lalu menyerukan agar perempuan Indonesia mencegah Osteoporosis melalui kampanye 3S: Saatnya mulai dari dini, Sediakan nutrisi dan terapkan pola hidup sehat, Suplementasi dengan Vitamin D dan Kalsium.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat luas dan langkah nyata untuk mencegah osteoporosis agar kesehatan dan kualitas hidup dapat terjaga. Osteoporosis merupakan penurunan kualitas dan kepadatan tulang yang dapat membuat tulang lebih rapuh dan mudah patah. Nutrisi seperti Kalsium dan vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang.
International Journal of Nutrition and Food Science Literatur: “Relevance of Calcium and Vitamin D in Supporting Bone Health: An Expert Panel Recommendation in Indonesia” menyebutkan bahwa Kalsium dan Vitamin D bekerja secara sinergis untuk menjaga kesehatan tulang; asupan Kalsium dan Vitamin D harus dimulai sejak dini; dan suplementasi dapat mengimbangi kekurangan asupan Kalsium dan vitamin D yang direkomendasikan setiap hari.
The American Food and Nutrition Board (FNB) dan pedoman
International Osteoporosis Foundation (IOF) menyatakan pentingnya Kalsium dan vitamin D
dalam melindungi dan memelihara kesehatan tulang, dengan merekomendasikan
peningkatan asupan kedua nutrisi tersebut seiring bertambahnya usia. Secara ilmiah,
dijelaskan bahwa Kalsium dan vitamin D bekerja secara sinergis, di mana kalsium bertugas
membangun dan memelihara tulang dan vitamin D bertugas membantu penyerapan kalsium
yang efektif. Sinergi ini terbukti mengurangi risiko Osteoporosis.
Kinshuk Kunwar, Direktur PT Bayer Indonesia dan Country Head Consumer Health
dalam sambutannya mengatakan, “Sejalan dengan visi Bayer: Health for all, hunger for none,
Bayer dan CDR mengajak masyarakat Indonesia khususnya perempuan Indonesia untuk
memahami dan mencegah Osteoporosis dengan 3S. Kampanye ini untuk meningkatkan
kesadaran dan ajakan langkah nyata bagi masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga
kesehatan tulang dari dini agar kesehatan dan kualitas hidup tetap terjaga meskipun di usia
lanjut.”
Di Asia, Osteoporosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum dan
mahal, di mana kemajuan sosial ekonomi dibarengi dengan populasi penduduk yang menua
dengan cepat. Di Asia Tenggara, Osteoporosis memiliki dampak yang parah pada kualitas
hidup dan kemandirian penderitanya, dan merupakan beban sosial dan ekonomi yang cukup
besar bagi individu, komunitas dan sistem kesehatan masyarakat. Di Indonesia, potensi
Osteporosis bisa saja terus meningkat, mengingat diperkirakan 71 juta orang akan berusia di
atas 60 pada tahun 2050.
“Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia: 32.3% perempuan di Indonesia mengalami
osteoporosis. Persatuan Osteoporosis Indonesia bahkan memperkirakan sekitar 90% dari
perempuan Indonesia mengalami osteopenia. Banyak faktor yang dapat menurunkan
kepadatan tulang pada perempuan seperti saat kehamilan dan menyusui bahkan penurunan
kadar hormone esterogen di masa menopause. Jika kondisi ini tidak dicegah dan ditangani
dengan baik, maka dapat berpengaruh pada kualitas hidupnya. Perempuan memiki peran
penting bagi keluarga dan pemberdayaan dirinya sendiri. Memiliki tulang yang sehat dan kuat
akan membantu perempuan dalam menjaga kualitas hidupnya baik saat ini maupun di masa
depan,” lanjut Kinshuk.
Penelitian International Osteoporosis Foundation menunjukkan, risiko perempuan untuk terkena Osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sebanyak 40,6% perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah, yang meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat mereka mencapai menopause. Proporsi risiko osteoporosis pada perempuan semakin tinggi setelah berusia 55 tahun, sebagian besar disebabkan adanya retak tulang pada perempuan yang berhubungan erat dengan perubahan metabolisme tulang pada umur post-menopause.
Proses Osteoporosis berlangsung dalam jangka panjang sehingga terkadang penderitanya
tidak menyadarinya sampai kerusakan benar-benar terjadi. Osteoporosis yang seringkali
dikaitkan dengan orang-orang berusia lanjut, namun nyatanya bisa menyerang siapa saja,
bahkan di usia muda sekalipun. Studi yang dilakukan para Pakar di Indonesia tentang
‘Relevansi Kalsium dan Vitamin D untuk mendukung kesehatan Tulang memperkuat fakta
bahwa sangat penting untuk mencegah Osteoporosis sejak usia muda.
Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, Ketua Peneliti Studi tersebut sekaligus Pakar Gizi Medik FKUI-RSCM menjelaskan,“Perempuan banyak mengalami fase dalam kehidupannya. Di setiap fase ini, kepadatan tulang dapat berkurang dan puncaknya saat seorang perempuan memasuki fase menopause, dimana kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium akan berkurang karena sudah tidak menghasilkan hormon esterogen. Perempuan hamil dan menyusui pun menjadi salah satu kelompok risiko Osteoporosis.
Oleh karena itu,
sesuai dengan kampanye 3 S, yakni S yang pertama, kini saatnya bagi perempuan Indonesia
untuk menjaga kesehatan tulang sejak dini. Namun sayangnya, kandungan nutrisi di
Indonesia pada umumnya mengandung kalsium dan vitamin D dalam level rendah, padahal
nutrisi yang cukup dan pola hidup yang sehat merupakan langkah penting (S kedua) untuk
untuk mencegah Osteoporosis”.
Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc., menekankan bahwa Kalsium dan vitamin D
bekerja secara sinergis untuk meningkatkan kesehatan tulang dalam jangka panjang. Ia
menjelaskan, “Vitamin D terlibat dalam penyerapan kalsium di usus halus, tanpa asupan
vitamin D yang cukup, bisa jadi penyerapan kalsium tidak maksimal. Vitamin D kemudian lebih
mengoptimalkan dan menjaga kepadatan mineral tulang atau Bone Mineral Density (BMD),
dan meningkatkan kekuatan otot. Dengan demikian, sesuai dengan S yang ke 3, perempuan
Indonesia dianjurkan untuk mengkonsumsi suplementasi yang mengandung Kalsium dan
Vitamin D tersebut,”
“Suplementasi dalam proporsi yang memadai dapat mendukung hasil positif dalam kesehatan
tulang. Literatur saat ini telah dengan jelas menunjukkan manfaat kalsium, vitamin D, dan
kombinasi suplemen kalsium-vitamin D dalam memenuhi kesenjangan kebutuhan sehari-hari.
Suplementasi kalsium harus selalu diperhatikan terutama untuk anak-anak, remaja, wanita
hamil dan lanjut usia. Secara keseluruhan, kesadaran untuk menjaga kalsium tubuh pada
masyarakat Indonesia masih rendah. Untuk itu perlu untuk terus menerus mendidik
masyarakat,” ia menekankan.
dr. Suci Sutinah, Country Medical Lead Consumer Health Bayer Indonesia
menyatakan, “Membantu masyarakat Indonesia untuk tetap sehat merupakan komitmen
Bayer. Dengan kampanye 3S yang dicanangkan hari ini, CDR menekankan pentingnya
pencegahan dini, hidup sehat, dan konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D secara
bersamaan agar perempuan Indonesia memiliki tulang yang kuat dan kualitas hidup terjaga.
Untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tulang, konsumsi suplemen yang tepat sangat diperlukan.
CDR mengandung Kalsium dan Vitamin D tinggi dan bersinergi untuk menjaga kesehatan
tulang. Selain itu, CDR juga dilengkapi kandungan lain seperti Vitamin C yang memegang
peran penting dalam pembentukan tulang, serta Vitamin B6 yang mampu membantu
menurunkan risiko kerusakan tulang dan mampu mengurangi mual pada ibu hamil.”
“Selain suplementasi, gaya hidup yang sehat juga diperlukan. Untuk memaksimalkan vitamin
D dan pembentukan tulang, konsumsi makan bernutrisi dan berolahraga teratur,” tutupnya. (red)
foto: providencemedical.com.au