Baby & Kids

Kulit bayi, terutama yang baru lahir, cenderung lebih sensitif terhadap beragam ruam dan masalah kulit.
Posted on Oct 01, 2018   |   Branding
Begini Lho, Cara Merawat Kulit Sensitif Bayi

Kulit bayi, terutama yang baru lahir, cenderung lebih sensitif terhadap beragam ruam dan masalah kulit. “Saat baru lahir, kondisi kulit bayi belum berkembang dan belum berfungsi sempurna. Namun, seiring pertumbuhannya, kulit bayi baru lahir akan mengalami perubahan adaptif alamiah secara perlahan," demikian ungkap dr. Mirawati Setyorini, SpKK., FINSDV, dokter spesialis kulit dan kelamin di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat. 

Berikut ini beberapa tips merawat bayi berkulit sensitif yang bisa dilakukan oleh para orangtua. 

1. Batasi Kontak dengan Air

Bayi perlu dimandikan secara teratur, minimal 2-3 kali dalam seminggu. Namun batasi durasi kontak kulit bayi dengan air. Semakin lama kulit bersentuhan dengan air, penguapan air akan semakin besar dan kulit bayi menjadi semakin kering. Gunakan air bersuhu 37-37,5 derajat Celsius, dengan durasi sekitar 5-10 menit. 

2. Jaga Kebersihan Area Popok

Pastikan area popok dalam keadaan kering dan sebisa mungkin dijaga selalu bersih. Jika perlu, periksalah setiap tiga atau empat jam. Begitu anak buang air kecil atau buang air besar, gantilah popoknya. Jangan lupa bersihkan dan keringkan area tubuh anak dengan handuk lembut yang kering atau kapas. 

3. Gunakan Pelembap Khusus untuk Bayi

Dokter spesialis kulit Nanny Shoraya, Sp.KK, FINS-DV mengingatkan, semua bahan yang berkontak dengan kulit bayi sensitif harus bersifat melembapkan. Gunakan pelembap yang hipoalergenik dengan bahan non-iritan secara rutin, minimal dua kali sehari. Usapkan pelembap segera setelah mandi, sebab pada waktu tersebut kulit cenderung lebih mudah meresap bahan yang diaplikasikan di atasnya.

4. Hindari Bahan Kimia Berbahaya

Gunakan produk yang aman dan khusus untuk bayi. Hindari produk dengan kandungan alkohol tinggi, phthalate, paraben, pewangi atau pewarna sintetis. (FD)

Foto: mentalfloss.com